Minggu, 04 Oktober 2020

Konsep Dasar Teknologi Informasi Dan Komunikasi di Era Revolusi Industri 4.0

 

PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

RESUME PERTEMUAN 1 - PERTEMUAN 3

 

 

 

 

 Nama Kelompok :

 

Kristin Febriani Sero    (11171112)

Sri Rizky Sitepu           (11180874)

Safira Amaliyah           (11181300)

 

11.5A.24

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sistem Informasi Akuntansi, Fakultas Teknik Dan Informatika

Universitas Bina Sarana Informatika Kampus E4

Jalan Raya Cikarang – Cibarusah No. 168, Pasirsari, Cikarang Selatan, Bekasi,

Jawa Barat - 17550

 

 

 

Resume Pertemuan 1


 

 

 

Konsep Dasar Teknologi Informasi Dan Teknologi Komunikasi

 

Cerita Sejarah Singkat Teknologi Komunikasi

            Prof. Dr. Richardus Eko Indrajit selaku maha guru yang berkisah mengenai sejarah perteknologian informasian yang di dongengkan secara turun menurun. Prof. Dr. Richardus Eko Indrajit mengatakan “ waktu saya masih kecil dulu, saya senang sekali film silat. Apa yang saya liat dari film silat? Rata-rata cerita film silat dulu itu sama saja, apa itu? Kalau saya tanya seseorang dimana Anda bisa mencari guru silat atau kungfu yang paling jago? Pasti lokasi nya diatas gunung. Makanya kalau Anda liat film silat atau kungfu dulu, dia akan berlomba-lomba naik gunung untuk bertemu maha guru kungfunya. Dan Ketika dia sampai diatas gunung apa dia lakukan? Setiap hari berlatih sama maha gurunya berbagai jenis jurusnya. Sang maha guru punya 2 murid yang paling pinter. Nah, cerita biasanya salah satu ada yang baik ada yang jahat. Apa yang terjadi? Setelah ilmunya dikasih, yang jahat membunuh maha guru. Habis itu yang baik balas dendam. Wah... biasanya cerita silat seperti itu.

            Kemudian, cerita silat mulai berkembang. Biasanya gurunya di bunuh oleh murid yang pintar. Akhirnya guru nya menggambarkan jurus-jurus silat menjadi “kitab primbon” sebelum dibunuh. Cerita silat pun bergeser, dari yang pada awalnya bunuh maha guru sekarang menjadi perebutan kitab kungfu. Maha gurunya tidak jadi bunuh karena ilmunya sudah di pindahkan di buku tersebut.

            Ada orang Eropa menemukan mesin pencetak kertas koran yang pertama kali. Dan orang Eropa pun menawarkan untuk mencetak buku primbon, lalu membagikan ke semua orang. Semua orang Eropa tiba-tiba dapat ilmu banyak, jadi sudah tidak ada lagi tumpah darah untuk mendapatkan buku primbon karena semua sudah bisa meliat koran dan bisa melihat buku.

            Sekarang apa yang terjadi? Bukunya sudah tidak di cetak lagi kita bisa scan saja. Setelah di scan dinaikan keatas website lewat komputer, notebook, handphone Anda bisa membuka semua jurus-jurus silat yang dulu di pertengarkan dan hanya diperoleh dari maha guru tersebut.” Itu hanya secara singkat dari teknologi informasi.

            Begitu pula dengan guru hanya bisa menyampaikan ilmu nya di dalam kelas lewat siswa nya. Lama-lama gurunya makin lama makin tua bahkan meninggal, akhirnya bikin buku. Turun temurun orang bisa melihat buku itu, ilmu dikeluarkan lewat buku. Lama-lama buku fisik bawa kemana-mana susah, membeli mahal. Sekarang bisa di scan bisa dipindahkan ke flashdisk semua bisa copy semua bisa download. Artinya apa? Kita dapat pintar bersama. 
            Perkembangan dari yang sifatnya bertatap muka, manual, menjadi otomatisasi bisa terjadi karena namanya teknologi informasi.

           Mengapa demikian? Karena ada 1 orang cerdas yang berhasil melakukan teknik digitalisasi. Apa itu digitalisasi?

Digitalisasi adalah gambar, buku teks yang dapat di ubah menjadi sinyal-sinyal elektronik. Sinyal elektornik bisa disimpan dalam file, file bisa dipindahkan melalui alat-alat penyimpana seperti flashidsik, CD-ROM, dll. Kemudian dari teks berkembang menjadi audio, suara pun dapat di digitalisasi. Audio pun pindah menjadi video dan film, dan dapat di digitalisasi.

 

Pengertian Teknologi :

Teknologi adalah cara dimana kualitas hidup manusia ditingkatkan dengan pengenalan produk baru. Tenologi adalah cabang pengetahuan yang berhubungan dengan penciptaan dan penggunaan sarana teknis dan yang memiliki keterkaitan dengan kehidupan, masyarakat, dan lingkungan. Teknologi adalah penerapan ilmu pengetahuan (kombinasi teknik ilmiah dan material) untuk memenuhi tujuan atau memecahkan suatu masalah.

 

Pengertian Teknologi Informasi :

Berikut salah satu definisi Information Technology yang di ambil dari “Information Technology Training Package ICA99” bahwa industry Teknologi Informasi didefinisikan sebagai pengembangan teknologi dan aplikasi dari computer dan teknologi berbasis komunikasi untuk memproses, penyajian, mengelola data, dan informasi,termasuk di dalamnya pengembangan hardware dan software yang berhubungan dengan computer.

 

Beberapa Contoh Teknologi Informasi

1. Pengiriman SMS (Short Message Service) 

  •   Alat : handphone 
  •  Media : udara (wireless)
  •  Data/informasi : text  

2. Pengiriman MMS (Multi Media Service) 



 

 

  • Alat : handphone
  • Media : udara (wireless) 
  • Data/informasi : text, gambar 
3. Pengiriman e-mail
  • Alat : komputer, handphone, PDA (Personal Data Assistant)
  • Media : udara (wireless), kabel
  • Data/informasi : text 
4. Akses Facebook
  • Alat : handphone, komputer, PDA
  • Media : wireless, kabel
  • Data/informasi : text, gambar, video
 5. Aplikasi SIM Akademik
  • Alat : komputer
  • Media : wireless, kabel
  • Data/informasi : text
6. Saling bertukar file lagu menggunakan handphone melalui Bluetooth.
 

 


Resume Pertemuan 2  

Konsep Dasar Komunikasi Dan Teknologi Komunikasi

 

 

Konsep Dasar Komunikasi

Sebagai makhluk sosial  manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Salah satu unsur terpenting dalam hidup manusia adalah komunikasi. Komunikasi adalah saluran atau media. Seorang komunikator dalam proses komunikasi pastilah menggunakan unsur media sebagai alat penyampai pesan kepada komunikan Tujuannya untuk mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini memaksa manusia perlu berkomunikasi. Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan melalui media atau saluran. Komunikasi merupakan faktor fundamental dalam kehidupan manusia, sebab manuasia perlu mempertahankan hidup dan kebutuhan menyesuaikan dengan lingkungan.

 
  • Fungsi Komunikasi 

Fungsi komunikasi ada 4 yaitu :

1. Komunikasi sosial


  
Komunikasi sosial, sebagai setidaknya mengisyaratkan komunikasi penting untuk membangun konsep diri kita,aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup,untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan antara lain lewat komunikasi yang menghibur , dan menumpuk hubungan dengan orang lain.

2. Komunikasi Ekspresif :

  Komunikasi ekspresif dapat dilakukan baik sendiri ataupun dalam kelompok. Komunikasi ekspresif tidak otomatis bertujuan mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrumen untuk menyampaikan perasaan perasaan (emosi) kita. Perasaan – perasaan tersebut dikomunikasiin terutama melalui pesan-pesan nonverbal. 

3. Komunikasi Ritual :

       
  Komunikasi ritual erat kaitannya dengan komunikasi ekspresif yang dilakukan secara kolektif. Suatu komuntas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepangjang hidup yang disebut para ontroplog sebagai rites of passage, mulai dari upacara kelahiran, sunatan, ulang tahun, siraman, dan pernikahan hingga upacara kematian.

4. Komunikasi Instrumental :

Komunikasi instrumental mempunyai tujuan yaitu, menginformasikan,mengajar, mendorong,mengubah sikap dan keyakinan, dann mengubah perilaku atau gerakan tindakan, dan juga menghibur. 

Teknologi Komunikasi

  Indonesia adalah salah satu negara yang berkembang di dunia. Selain itu Indonesia juga tengah menjadi salah satu negara yang memiliki pengaruh di dunia yang cukup besar. Untuk menjadi negara yang maju, maka negara tersebut haruslah lebih meningkatkan perkembangan teknologi komunikasi dari sebelumnya. Dengan adanya teknologi ini dapat memudahkan segala pekerjaan maupun untuk hiburan. Sebelum beranjak lebih jauh, marilah kita simak arti dari teknologi komunikasi. Teknologi komunikasi berasal dari dua kata, yaitu teknologi dan komunikasi. Secara umum, kata teknologi dapat diartikan sebagai entitas ataupun dapat merujuk pada suatu kumpulan teknik-teknik. Tetapi dalam konteks ini, teknologi diartikan sebagai suatu kondisi pengetahuan manusia berkaitan dengan cara untuk memadukan berbagai sumber untuk menghasilkan produk/jasa yang dikehendaki maupun untuk memenuhi kebutuhan. Sedangkan komunikasi diartikan sebagai alat penghubung atau interaksi. Teknologi komunikasi dapat diartikan sebagai suatu peralatan keras (hardware) pada sebuah struktur organisasi yang memiliki kandungan nilai-nilai sosial yang dapat memungkinkan setiap orang untuk mengumpulkan, memproses, hingga saling bertukar informasi satu dengan yang lain. Teknologi ini berkembang sangat cepat seiring dengan perkembangan teknologi elektronika, sistem transmisi dan modulasi, hingga informasi dapat disebarkan dengan cepat dan tepat. 

Fungsi Teknologi Komunikasi :

1. Fungsi Teknologi informasi sebagai Penangkap (Capture)

2. Fungsi Teknologi Informasi sebagai Pengolah (Processing)

  Fungsi teknologi informasi ini mengkompilasikan catatan rinci aktivitas, misalnya menerima input dari keyboard, scanner, mic dan sebagainya.

Mengolah atau memproses data masukan yang diterima untuk menjadi informasi. Pengolahan atau pemrosesan data dapat berupa konversi (pengubahan data ke bentuk lain), analisis (analisis kondisi), perhitungan (kalkulasi), sintesis (penggabungan) segala bentuk data dan informasi.

3. Fungsi Teknologi Informasi sebagai Menghasilkan (Generating)

  Fungsi teknologi informasi ini menghasilkan atau mengorganisasikan informasi ke dalam bentuk yang berguna, misalnya laporan, table, grafik dan sebagainya.

4. Fungsi Teknologi Informasi sebagai Penyimpan (storage)

         Fungsi teknologi informasi ini merekam atau menyimpan data dan informasi dalam suatu media yang dapat digunakan untuk keperluan lainnya. Misalnya saja disimpan ke harddisk, tape, disket, CD (compact disc) dan sebagainya.

5. Fungsi Teknologi Informasi sebagai Pencari Kembali (Retrifal)

Fungsi teknologi informasi ini menelusuri, mendapatkan kembali informasi atau menyalin data dan informasi yang sudah tersimpan, misalnya mencari supplier yang sudah lunas dan sebagainya.

6. Fungsi Teknologi Informasi sebagai Transmisi (Transmission) 

Fungsi teknologi informasi ini mingirim data dan informasi dari suatu lokasi lain melalui jaringan komputer. Misalnya saja mengirimkan data penjualan dari user A ke user lainnya.

Pengertian Informasi 

Informasi adalah sekumpulan data atau fakta yang telah diproses dan dikelola sedemikian rupa sehingga menjadi sesuatu yang mudah dimengerti dan bermanfaat bagi penerimanya.

Dari definisi tersebut dapat kita pahami bahwa kata “informasi” memiliki arti yang berbeda dengan kata “data”. Data adalah fakta yang masih bersifat mentah atau belum diolah, setelah mengalami proses atau diolah maka data itu bisa menjadi suatu informasi yang bermanfaat. Tidak semua data atau fakta dapat diolah menjadi sebuah informasi bagi penerimanya. Jika suatu data yang diolah ternyata tidak bermanfaat bagi penerimanya, maka hal tersebut belum bisa disebut sebagai sebuah informasi. Secara etimologis istilah “informasi” berasal dari bahasa Latin, yaitu “Informatinem” yang artinya ide, kode, atau garis besar. Informasi dapat disajikan dalam beragam bentuk, mulai dari tulisan, gambar, tabel, diagram, audio, video, dan lain sebagainya. 

  •  Fungsi informasi :

1. Menjadi Sumber Pengetahuan Baru

Informasi valid yang didapatkan oleh seseorang dapat menjadi pengetahuan baru dan menambah wawasan di bidang tertentu. Misalnya informasi mengenai cara mengatasi masalah kesehatan yang didapatkan dari konten di internet. Mungkin informasi tersebut adalah sesuatu yang umum dan sudah banyak diketahui orang. Namun, mungkin saja ada seseorang yang belum mengetahui informasi tersebut.

2. Menghapus Ketidakpastian

Kurangnya informasi tentang sesuatu akan menimbulkan ketidakpastian. Untuk menghapus ketidak pastian tersebut maka diperlukan informasi lengkap dan valid dari sumber terpercaya. 

3. Sebagai Media Hiburan

Informasi juga dapat berfungsi sebagai media hiburan bagi masyarakat. Misalnya informasi mengenai objek wisata di suatu tempat yang disajikan dengan bahasa dan gambar-gambar yang menarik.

4. Sebagai Sumber Berita

Suatu informasi mengenai hal tertentu bisa dipakai sebagai sumber berita yang disampaikan kepada khalayak. Misalnya, informasi tentang Asian Games yang didapatkan dari media Televisi, Radio, dan situs berita online.

5. Untuk Sosialisasi Kebijakan

Informasi adalah komponen penting dalam berkomunikasi dengan pihak lain. Salah satunya adalah untuk menyampaikan suatu kebijakan dari pemerintah kepada masyarakat yang dilakukan dengan cara sosialisasi.

6. Untuk Mempengaruhi Khalayak

Penyampaian informasi melalui media massa biasanya dilakukan untuk mempengaruhi khalayak. Misalnya informasi mengenai suatu produk melalui Televisi yang tujuannya agar masyarakat mengenal dan tertarik untuk menggunakannya.

7. Menyatukan Pendapat

Di era media sosial seperti sekarang ini, sangat mudah untuk menyampaikan pendapat ke ruang publik. Namun, tidak semua pendapat tersebut sesuai dengan fakta yang ada.

 
Penerapan Teknologi Informasi :  
 

 

Istilah teknologi informasi mulai populer di akhir tahun 70-an. Pada masa sebelumnya istilah teknologi informasi biasa disebut teknologi komputer atau pengolahan data elektronis (electronic data processing). Teknologi informasi didefinisikan sebagai teknologi pengolahan dan penyebaran data menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), komputer, komunikasi, dan elektronik digital.

Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan elemen penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Peranan teknologi informasi pada aktivitas manusia pada saat ini memang begitu besar. Teknologi informasi telah menjadi fasilitas utama bagi kegiatan berbagai sector kehidupan dimana memberikan andil besar terhadap perubahan –perubahan yang mendasar pada struktur operasi dan manajemen organisasi, pendidikan, trasportasi, kesehatan dan penelitian. Oleh karena itu sangatlah penting peningkatan kemampuan sumber daya manusia.

 

Resume Pertemuan 3 

Menyongsong Era Revolusi Industri 4.0 (Transformasi Digital)

REVOLUSI INDUSTRI

Revolusi Industri adalah perubahan besar, secara cepat, dan juga radikal yang memengaruhi kehidupan corak manusia sering disebut revolusi. Istilah revolusi biasanya digunakan dalam melihat perubahan politik atau sistem pemerintahan. Industrialisasi dipandang sebagai langkah tepat dalam menjawab potret sejarah kemiskinan dunia. Industrialisasi mempermudah pekerjaan dilakukan dan pada gilirannya mengurangi kelaparan melalui ketersediaan makanan, memberikan ketersediaan akan kebutuhan pakaian, dan kebutuhan akan tempat tinggal bagi sebagian kalangan tertentu. Lebih jauh, memberikan masyarakatnya harapan hidup yang lebih panjang. Walaupun pada awalnya mengurbankan sebagian masyarakat lainnya sehingga muncul kesenjangan sosial serta menghasilkan kerusakan lingkungan, namun pada akhirnya industrialisasi mendatangkan kekayaan serta kenyamaan hidup karena dikelilingi oleh peralatan-peralatan yang user-friendly technologies.

 

Revolusi Industri I

Revolusi Industri I dimulai dari ditemukannya Mesin Uap oleh James Watt pada tahun 1764. Temuan ini berdampak pada pekerjaan-pekerjaan dalam pembuatan produk yang biasanya dilakukan oleh tenaga hewan dan kekuatan manusia, yang diperlengkapi dengan peralatan sederhana, kemudian beralih menggunakan mesin bertenaga uap. Hasilnya, barang-barang dapat diproduksi dalam waktu yang relatif singkat sehingga jumlahnya melimpah dengan harga murah. Revolusi Industri I membawa peralihan dari perekonomian berbasis pertanian menjadi perekonomian berbasis industri. Hal ini menandai dimulainya Era Mekanisasi.

Revolusi Industri II

Revolusi Industri 2.0 diawali dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Faraday & Maxwell sehubungan penggabungan kekuatan antara sistem magnetik dengan sistem elektrik yang menggerakan mesin proses produksi serta ditemukannya ban berjalan yang digunakan dalam proses perakitan di berbagai industri, sehingga dapat menghasilkan produk dalam jumlah besar (mass production). Lahirlah Era Elektrik 

Revolusi Industri III

Revolusi Industri 3.0 dimulai dari temuan internet dan komputer yang mempengaruhi pola komunikasi dan peredaran informasi di masyarakat. Juga temuan robot yang menggantikan tenaga kerja manusia dalam proses perakitan namun masih dikontrol oleh human operators. Dengan demikian, bergeser ke era otomatisasi.

Revolusi Industri IV

Revolusi Industri 4.0 terjadi ketika robot yang terkoneksi dengan sistem komputer, diperlengkapi dengan machine learning algorithms yang dapat belajar dan mengontrol robot itu sendiri tanpa input dari human operators yang dikenal dengan istilah artificial intellegence (AI). Lebih jauh, AI dihubungkan dengan internet based society. Pada dasarnya, revolusi industri 4.0 merupakan penyatuan dunia online dengan industri produksi, sehingga merupakan revolusi industri digital.

Xing dan Marwala (2016) mengemukakan bahwa revolusi industri 4 mengintegrasikan rantai nilai vertikal dan horisontal dengan menghubungkan secara digital semua unit produktif dalam perekonomian. Saat ini industri di dunia, Amerika, China, dan bahkan Eropa, tengah memasuki era revolusi industri ke 4, era digital, yang menggunakan peralatan otomatisasi dan internet of things (IoT). Sekertaris Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika dari Kementerian Perindustrian pada saat meresmikan Pameran Manufacturing Indonesia 2017 menyampaikan bahwa yang terutama bagi Indonesia saat ini adalah keharusan untuk mengembangkan dan membangun sektor Industri Permesinan yang merupakan pendukung dari seluruh proses produksi pada industri lainnya khususnya pada sektor Industri Manufaktur. 

Big Data dan Artificial Intelegent

Big data merekam semua data serta kegiatan yang pernah dilakukan untuk kemudian memprediksi apa yang mungkin terjadi di masa mendatang. Dengan demikian, Big Data memiliki jelajah yang jauh melampaui jaringan media sosial karena mempengaruhi hampir setiap aspek kehidupan moderen. Ketersediaan dan penggunaan big data tidaklah terhindarkan dalam bisnis mendatang. Banyak perusahaan konvensional yang sudah mulai beralih ke media online karena media tersebut lebih mudah diakses, baik perusahaan kecil ataupun perusahaan besar.

Menurut Marr (2017:8) Ada tiga area utama dalam bisnis yang sangat membutuhkan akses terhadap big data, yaitu improving decision making, improving operations, dan the monetizing of data:

1. Improving decision making

Big data enables companies to collect better market and customer intellegence. With the ever-increasing amount of data available, companies are gaining much better insights into what customers want, what they use (and how), how they purchase goods, and what they think of those goods and services. And this information can be used to make better decisions across all areas of the business, from product and service design to sales and marketing and aftercare.

2. Improving Operations

Big data helps companies gain efficiencies and improve their operations. From tracking machine performance to optimizing delivery routes to even recruiting the very best talent, big data can improve internal efficiency and operations for almost any type of business and in many different departments. Companies have even strarted using sensors to track employee movements, stress, health, and even who they converse with and the tone of voice they use, and using that data to improve employee satisfaction and productivity.  

3. The Monetizing of data

Data also provides the opportunity for companies to build big data into their product offering-thereby monatizing the data itself.

Dengan adanya big data, maka artificial intellegence kemudian dapat lebih dikembangkan lagi. Mirabito dan Morgenstern (2004) mendefinisikan: “Kecerdasan buatan adalah suatu sistem berbasis komputer yang menduplikasi kemampuan paling penting manusia, yaitu berpikir dan mencari sebab. Proses berpikirtersebut mengacu pada teknologi jaringan saraf (neural network technology) yang berusaha menyimulasi secara elektronik bagaimana otak memproses informasi melalui jaringan saraf-saraf yang saling terhubung untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.”

INTERNET-BASED SOCIETY

Internet adalah alat transimisi elektronik yang membuat orang dapat memperoleh dan menyampaikan informasi. Dengan adanya internet, seperti yang dikatakan Scmidt & Cohen (2014), setiap orang akan senantiasa berada dalam dua dunia: dunia nyata yang telah terbentuk selama ribuan tahun, dan dunia maya yang masih sedang mencari bentuknya. Di dunia maya membuat kita dapat menikmati konektivitas dengan cepat melalui berbagai peralatan, walaupun konektivitas tidak serta merta menghapus kesenjangan yang terjadi di dunia nyata. Dengan konektivitas digital, selanjutnya Schmidt & Cohen (2014) mengemukakan bahwa di masa mendatang pekerjaan yang menuntut kehadiran fisik kian berkurang dan akan lebih banyak lagi pekerjaan yang terotomatisasi. Orang-orang akan bersaing memperebutkan pekerjaan antar negara akibat globalisasi yang semakin menipiskan monopoli lokal.

Digital Economy

Menurut Kustiwan (2017), Ada tiga tahapan digitalisasi, sebagai berikut:

bahwa Farid Subkhan, profesional di bidang marketing dan smart city menyatakan bahwa ada tiga tahap digitalisasi:

1. Tahap Digitalisasi 1.0, teknologi sebatas menghitung atau mendokumentasi sehingga

memudahkan pengambilan keputusan.

2. Tahap Digitalisasi 2.0, teknologi sudah terhubung satu sama lain sehingga menjadi

media sosial untuk bersosialisasi.

3. Tahap Digitalisasi 3.0, teknologi memberikan akses bagi publik untuk berpartisipasi

aktif memberi tanggapan dan respon.

Dampak digital economy terhadap aktivitas kerja, seperti yang dilaporkan Hidayati (2017) sehubungan dengan studi McKinsey Global Institute di 46 negara pada tahun 2017, yaitu:

1. Sebagian besar pekerja akan kehilangan pekerjaan,

2. Sebagian teknisi bekerja dengan mesin yang berevolusi dengan cepat, sehingga harus terus menerus mengembangkan ketrampilan dan Keahliannya,

3.  Dua puluh lima persen aktivitas chief executive officer (CEO) akan tergantikan mesin, seperti proses pengambilan keputusan dari analisis laporan keuangan,

4. Munculnya pekerjaan-pekerjaan baru yang belum ada sebelumnya, seperti: pengembangan teknologi informasi, manajemen sistem teknologi informasi, pembuat aplikasi perangkat keras,

5.  Big data memunculkan kebutuhan terhadap ilmuwan dengan kemampuan mengolah dan

menganalisis data secara statistik,

6.  Munculnya wirausaha-wirausaha baru baik yang berskala mikro maupun kecil. 
 

ERA DISRUPTIF

Menurut Weis (2015), sehubungan dengan “Theory of Creative Destruction” yang dikemukakan oleh Schumpeter (1950) yang menjelaskan bahwa proses pembaharuan ekonomi terjadi melalui inovasi yang merupakan mekanisme merusak keseimbangan yang tengah terjadi dan kemudian menciptakan yang baru. Dengan demikian, inovasi merupakan faktor fundamental dalam penentu perubahan ekonomi.

Disruptif adalah sebuah gangguan yang di era digital ini muncul dari hasil inovasi berbasis teknologi dimana kemunculannya menjadi tantangan terhadap kemapanan bisnis yang telah ada. Istilah “Disruptive Technology” pertama kali diperkenalkan oleh Clayton M. Christensen, seorang profesor di Harvard Business School yang ahli di bidang inovasi dan pertumbuhan. Pada tahun 1997, dalam bukunya berjudul “The Innovator’s Dilemma”, Chistensen (1997) mengungkapkan bahwa perusahaan-perusahaan yang berada pada tahap kedewasaan (mature phase) dalam daur hidupnya (firm life cycle) dengan proses produksi berbasis sustainable technology, akan menghadapi suatu dilema.

FIRM LIFE CYCLE

Perusahaan-perusahaan yang berpeluang menghadapi dilema akibat mempertahankan sustaining innovation, seperti yang disampaikan Clayton M. Christensen, merupakan perusahaan-perusahaan yang sudah berada pada tahap kedewasaan (mature phase) dalam daur hidupnya (firm life cycle). Sehubungan dengan daur hidup perusahaan, ada dua kondisi yang perlu mendapat perhatian. Yang pertama, memahami pada tahapan manakah perusahaan berada. Yang kedua, keputusan manakah yang menjadi prioritas terkait pada tahapan mana perusahaan berada.

GENERASI MILENIAL

“Generasi Milenial adalah generasi yang terlahir dalam kisaran 1980-2000, sebagian generasi Y (lahir tahun 1980) dan sebagian generasi Z (lahir tahun 2000). Generasi ini dikenal sebagai generasi yang ‘bergaul erat’ dengan teknologi komunikasi dan informasi, yaitu: melalui internet berselancar di dunia maya dalam memperoleh informasi dan berkomunikasi melalui sosial media. Sehubungan dengan generasi Y dan Z, hasil penelitian Alvara Research Center yang dikutip oleh Muhammad (2017) mengungkapkan tiga karakter unggul generasi milenial, yaitu :

1.      creative: berpikir out of the box, kaya ide dan gagasan

2.      confidence: percaya diri sehingga berani mengungkapkan pendapat

3.      connected: pandai bersosialisasi dalam komunitasnya.



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cyber Sabotage and Extortion

Kristin Febriani Sero (11171112) Nanda Ari Maulina   (11180222) Nur Indah Sari      (11180678) Ralysti Gisti Ayu    (11181037)...

Konsep Dasar Teknologi Informasi Dan Komunikasi di Era Revolusi Industri 4.0